Judul film :
Stardust (2007)
Durasi :
128 menit
Well, sebenarnya ini tugas dari mata kuliah Teori Film. Tapi rasanya film ini menarik banget dan sayang kalau reviewnya cuma buat tugas doang. Kebetulan aku suka sesuatu yang berbau dongeng dan fantasy. Makanya film ini jadi salah stu pilihanku bikin tugas review.
Sinopsis
Dahulu kala, ada sebuah desa yang terletak dalam
sebuah tembok besar di sebuah kerajaan sihir bernama Stormhold. Wilayah itu
dipisahkan dari dunia luar dengan tembok besar dan tak seorangpun diizinkan
masuk. Seorang lelaki bernama Dunstan Thorn memasuki tembok besar itu, ia pun
bertemu dengan seorang putri cantik bernama Una. Dunstan membeli bunga Una dan
kemudian mencumbunya. Sembilan bulan kemudian, seorang penjaga tembok besar itu
membawa seorang bayi untuk Dunstan. Bayi itu bernama Tristan.
Delapan belas tahun kemudian, Tristan jatuh cinta pada
seorang gadis di desanya yang bernama Victoria. Gadis itu akan dilamar seorang
pria yang lebih gagah dan kaya dibanding Tristan, tapi ia tidak menyerah.
Ketika Tristan sedang berkencan dengan Victoria, mereka melihat sebuah bintang
jatuh. Tristan pun berjanji akan menemukan bintang jatuh itu dan membawakannya
untuk Victoria agar gadis itu bersedia menikahinya.
Tristan memasuki wilayah di balik tembok untuk mencari
ibunya, namun ia justru tiba di lokasi jatuhnya bintang yang ia lihat bersama
Victoria. Bintang jatuh itu berwujud seorang wanita bernama Yvaine. Sebuah batu
ruby yang ada di kalung Yvaine ternyata adalah ruby yang menjadi syarat raja
Stormhold. Batu tersebut dicari oleh para pangeran Stormhold yang rela saling
bunuh demi mendapatkan tahta.
Di sisi lain, ada tiga penyihir wanita yang telah
menunggu kehadiran bintang jatuh. Mereka menginginkan hati yang bersinar milik
bintang jatuh agar dapat hidup abadi. Salah satu penyihir wanita, Lamia,
akhirnya turun langsung untuk menemukan bintang jatuh yang tak lain adalah
Yvaine.
Production
Film keluaran tahun 2007 ini diproduseri oleh Neil
Gaiman, Lorenzo di Bonaventura, Michael Dreyer, dan Matthew Vaughn, yang juga
merangkap Sutradara. Sejak dirilis pada tanggal 10 Agustus 2007, Stardust telah banyak menuai
penghargaan, diantaranya adalah Best
Fantasy Film di Academy of Science
Fiction, Fantasy & Horror Film di Amerika Serikat pada tahun 2008. Film
ini bahkan meraih keuntungan kotor sebanyak 135 juta dollar.
Genre
Dengan mengusung genre fantasy, adventure, family, dan romance,
Stardust berhasil menyuguhkan sebuah
cerita yang apik dengan bumbu menegangkan. Awal cerita dibuka dengan sebuah
narasi tentang para filsuf yang bertanya-tanya tentang bintang. Disusul kisah
seorang pria Inggris bernama Dunstan yang mencoba memasuki tembok yang dijaga
seorang kakek tua. Walaupun terkesan seperti sebuah hubungan yang gampangan,
pertemuan antara Una dan Dunstan yang berujung cumbuan merupakan awal penting
kisah ini.
Unsur keluarga dalam film ini tidak hanya terbatas
pada kisah Tristan yang terpisah dari sang Ibu sejak lahir, namun juga hubungan
persaudaraan tiga penyihir wanita, serta keluarga kerjaan Stormhold. Sudah
menjadi tradisi di keluarga kerajaan untuk saling sikut dalam perebutan tahta.
Para pangeran yang telah tewaspun tidak dapat pergi ke alam baka sebelum raja
selanjutnya diangkat. Sepanjang film mereka hadir dalam sosok transparan dengan
kondisi persis bagaimana mereka mati. Mereka juga kerap memberikan komentar
atau sekedar bertepuk tangan pada beberapa adegan pertempuran.
Style
Stardust
mengambil
setting waktu 150 tahun yang lalu dari masa sekarang. Pakaian yang digunakan
pemeran film ini sebagian besar adalah gaun zaman victoria. Karena tembok
berada di dekat desa kecil, Tristan dan Dunstan yang berasal dari luar
tembokpun berlatar kehidupan sederhana. Tristan bahkan bekerja sebagai penjaga
toko bahan makanan sebelum ia memulai petualangannya bersana Yvaine.
Sebagian besar gaya bercerita dalam Stardust adalah gaya mendongeng.
Penonton disuguhi dengan narasi-narasi layaknya dongeng, yang juga didukung
oleh suasana magis di kerajaan sihir Stormhold. Banyak benda-benda magis dan
kekuatan sihir yang diperlihatkan. Mulai dari lilin Babilon yang mampu membawa
seseorang ke mana saja sesuai dengan keinginannya, bunga Snowdrop yang dapat melindungi manusia terhadap berbagai sihir,
kuda Unicorn yang membantu Yvaine
memutuskan rantai sihirnya, jimat-jimat seperti dadu yang mampu meramal apapun,
hingga sekumpulan pemburu petir yang berlayar di atas awan.
Kekuatan sihir
kegelapan juga digambarkan mampu mengubah manusia menjadi hewan, bahkan
membangun sebuah penginapan yang nyaman dalam waktu singkat. Namun sihir-sihir
penyihir wanita itu dibayar dengan kecantikan mereka. Semakin banyak mereka
menggunakan sihir, fisik mereka akan menua dan berkeriput. Agar tampak lebih
nyata, Lamia, penyihir yang terjun langsung mencari bintang jatuh digambarkan
mengalami flek di kulit dan rambut rontok setiap ia menggunakan sihirnya.
Script
Film ini diangkat dari sebuah novel karya Neil Gaiman
dengan judul sama yang dirilis pada tahun 1999. Gaiman dikenal dengan
tulisan-tulisannya berupa prosa fiksi, namun Stardust merupakan karyanya yang berbeda dengan sebelumnya. Ia
menulis Stardust dengan bumbu fantasy dan sihir yang belum pernah ia
coba. Namun ternyata sambutan terhadap Stardust
cukup baik, bahkan setelah diangkat ke layar lebar.
Dalam proses menjadi film, naskah Stardust diambil
alih oleh Vaughn dan Jane Goldman. Hal cukup sulit mengonversikan novel Stardust menjadi film karena isi novelnya
sarat akan sisi gelap kehidupan manusia, seks, kekerasan, dan konflik saling
bunuh yang mungkin terlalu gamblang untuk dihadirkan kepada penonton. Namun Stardust akhirnya dapat dikemas
sedemikian rupa dengan rapi tapi tetap mempertahankan orisinilitasnya. Beberapa
bumbu humor juga dimasukkan dalam film agar kesan segar tetap terasa walaupun
suasana gelap mendominasi.
Vaughn dan Goldman juga menambahkan beberapa elemen
agar menguatkan karakter dalam film ini, salah satunya adalah penamaan tiga
penyihir yang mengejar bintang jatuh. Dalam buku, mereka tidak memiliki nama
dan hanya dipanggil The Lilim serta
julukannya “The Witch-Queen”. Dalam
Stardust mereka diberikan nama Lemia, Mormo, dan Empusa, nama-nama ini diambil
dari nama tokoh dari novel Gaiman lainnya.
Star
Pada pembuka film ini, kita disambut oleh Dunstan
Thorn muda yang diperankan oleh Ben Barnes, yang juga menjadi sosok Caspian
dalam film The Chronicles of Narnia. Sementara
Dunstan Thorn dewasa diperankan oleh Nathaniel Parker. Una diperankan dengan
apik oleh Kate Magowan. Charlie Cox sebagai Tristan Thorm, kini melejit namanya
berkat serial TV yang ia bintangi, Daredevil.
Sosok bintang jatuh alias Yvaine diperankan oleh Claire Danes, aktris yang
‘langganan’ memenangkan Golden Globes
USA (1995, 2011-2013). Salah satu
pangeran Stormhold yang terakhir tewas, Septimus, diperankan oleh Mark Strong
yang belakangan berpartisipasi dalam film Sherlock
Holmes sebagai Lord Blackwood. Michelle Pfeiffer memukau penonton lewat
perannya sebagai Lamia, penyihir wanita yang memburu hati bintang jatuh.
Reference
0 komentar